Tuesday, May 3, 2011

Dy si mooDy - 41

Saat hidup dihadapkan pada sebuah pilihan, apa yang kau lakukan ?


Aku langsung terperangah seusai membaca keseluruhan isi dari beberapa lembar kertas yang masih kupegang. Berkali-kali kufokuskan mata, tapi tetap saja formasi huruf pada lembaran kertas itu tak berubah. Hingga akhirnya aku menyerah, lelah juga membelalakkan mata. Kemudian kuhempaskan tubuhku ke atas kasur. Kini kuletakkan kertas-kertas itu diwajahku. Mata kupejam, berusaha mencari ketenangan diantara bimbang yang membuncah.

"mengapa harus pada saat yang sama ??!" this words cant stop resounding in my head.

Yah, informasi yang baru saja kudapat mengatakan bahwa Test Tahap 1 penerimaan mahasiswa baru sebuah Perguruan Tinggi yang aku idam-idamkan bertepatan dengan Hari Wisuda yang kunantikan. Aku bingung mana yang harus kuutamakan karena keduanya penting dan berarti untukku. Aku tidak ingin melepas kesempatan yang nantinya dapat menjamin masa depanku. Tapi sudah sejak lama aku membayangkan berjalan menaiki podium untuk menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik dengan mengenakan kebaya berwarna merah, dan semua orang terpesona melihatku. Karena itu, tak sampai hati pula jika aku harus meninggalkan acara wisuda.

Karena tak kunjung mendapat keputusan, aku berjalan ke kamar ibu untuk meminta pendapat. Hanya ini yang ibu katakan,

"Sepenuhnya keputusan ada ditanganmu. Ibu hanya bisa memberi gambaran. Kalau kamu menghadiri wisuda, ibarat diberi makanan enak tapi bikin mules. Sehari senang-senang, tapi besoknya tidak tau mau kemana. Kalau kamu memilih mengikuti test, ibarat minum jamu pahit tapi bikin sehat. Sehari berjuang, tapi bisa menjamin masa depan. Kamu sudah besar, apapun keputusanmu Ibu hargai. Kamu lebih tau mana yang terbaik buatmu." Apa yang dikatakan ibu memang benar, tapi tidak cukup membantu. Kurasa intinya dia hanya ingin mengatakan "ter-se-rah"

Kata orang, hidup adalah pengorbanan yang harus dilalui dengan perjuangan. Mendapat gaji tanpa bekerja, hadiah tanpa usaha, atau pintar tanpa belajar, sama tidak mungkinnya dengan hidup tanpa dilahirkan. Sedangkan menurutku, hidup ini seperti sistem barter. Bila ingin mendapat hal yang kau inginkan, kau pun harus siap mempertaruhkan apa yang kau cintai. Uniknya, saat orang-orang bersikukuh untuk mendapatkan semuanya, justru seringkali mereka malah tidak mendapat apa-apa.

Semesta memiliki cara unik untuk menguji sejauh mana kita mengenal diri dan kepribadian kita, yakni dengan menghadapkan kita pada sebuah pilihan yang menyangkut kehidupan, karir masa depan atau percintaan. Sehingga beruntunglah bagi siapapun yang dapat mengenali dirinya dan tahu apa yang dia butuhkan. Kini semesta memberikan gilirannya padaku -diawali dengan dua pilihan yang sederhana- yang suatu saat pasti kau dapatkan juga.

Ingatlah bahwa kakimu tidak hanya menapak pada sebuah jalan yang panjang dan lurus. Suatu saat kau pasti akan menemui persimpangan, BECAUSE LIFE IS CHOICE !!



01-05-2011
_dyas aja_

No comments:

Post a Comment